Telah aku serahkan tanganku untuk dibelenggu,
membiarkan jemarimu melukis apa saja,sekedar
saja di jiwaku,
sebagai bahan pengharapan kita kembali
bertemu.
aku pergi membentang layar ditiup angin rapuh
dalam kelam ombak dan suara pengembara udara
riuh
ini pun tak cukup, meski telah kering peluh
tak juga untuk mu atau yang lainnya.
Januari 2005